Kegiatan Adiwiyata SMP Mater Dei |
Belum lama ini, SMP
Mater Dei mencanangkan program adiwiyata. Program ini menjadi solusi bagi
sekolah untuk mendorong seluruh warga sekolah untuk “move on” dari
kebiasaan-kebiasaan lama yang mengganggu keindahan, tidak peduli, dan berdampak
buruk bagi lingkungan. Move on dari apa saja?
Kedua, dari lingkungan yang
gersang. Banyaknya bangunan di sekolah mengakibatkan sekolah tampak terlalu
banyak tembok dan tembok. Apalagi lahan-lahan kosong dibiarkan begitu saja.
Kini, lingkungan sudah jauh lebih hijau. Ada green house, kolam ikan, dan
sangat banyak tanaman.
Ketiga, dari kekeringan. Kita
selalu membutuhkan air. Sekolah kita yang “dihuni” oleh banyak siswa dan guru
juga selalu membutuhkan air. Di sekolah kita, air tersebut diambil dari air di
dalam tanah. Namun demikian, selama ini tidak banyak tindakan nyata untuk
berpartisipasi dalam menghindarkan lingkungan dari kekeringan. Kini, sekolah
telah memiliki banyak biopori dan sumur resapan.
Keempat, dari Nato – No action,
talk only. Banyak bicara, tetapi tidak berbuat sesuatu. Kita telah belajar
sejak di bangku SD. Namun demikian, pengetahuan itu tinggal pengetahuan saja,
tidak ada tindakan. Kini, dengan adanya adiwiyata, kita bertindak dan bekerja,
alias tidak hanya berteori.
Kelima, dari sikap apatis.
Mungkin ini dekat dengan sikat cuek. Namun, kami ingin menekankan pada sikap
patisipatif. Dulu, kebersihan merupakan tugas dari karyawan bagian kebersihan,
sehingga mereka tidak jarang sangat kelelahan untuk bersih-bersih. Namun, kini
semua terlibat, lebih peduli, dan lebih terprogram sehingga lingkungan menjadi
lebih baik dan lebih bersih.
Ya, program adiwiyata
merupakan solusi terbaik untuk “move on” dari kebiasaan lama yang buruk
terhadap lingkungan hidup.
Redaktur